Tuesday 6 May 2008

6 Hak seorang muslim dari muslim lainnya :

6 Hak seorang muslim dari muslim lainnya :
Islam datang untuk mempersatukan hati dengan hati, menyusun barisan dengan tujuan menegakkan bangunan yang tunggal dan menghindari factor-faktor yang dapat menimbulkan perpecahan, kelemahan, sebab-sebab kegagalan dan kekalahan. Sehingga mereka yang bersatu itu memiliki kemampuan untuk merealisasi tujuan luhur dan niat sucinya


  1. Apabila engkau menjumpainya engkau berikan salam kepadanya.

  2. Apabila iamengundangmu engkau memperkenankan undangannya.

  3. Apabila ia meminta nasehat, engkau menasehatinya.

  4. Apabila ia bersin dan memuji Allah, hendaklah engkau mentasymitkannya (berdoa
    untuknya).

  5. Apabila ia sakit hendaklah engkau menjenguknya.

  6. Apabila ia mati hendaklah engkau antarkan jenazahnya. (HR.Muslim dan
    Tirmizi).



Mengucapkan Salam



Islam datang untuk mempersatukan hati dengan hati,
menyusun barisan dengan tujuan menegakkan bangunan yang tunggal dan menghindari
factor-faktor yang dapat menimbulkan perpecahan, kelemahan, sebab-sebab
kegagalan dan kekalahan. Sehingga mereka yang bersatu itu memiliki kemampuan
untuk merealisasi tujuan luhur dan niat sucinya . Oleh karena itu awal pertemuan
dengan sesama muslim agar hati mereka terikat satu dengan yang lainnya hingga
timbulnya rasa saling menyinta dimulai dengan mengucapkan dan menyebarkan salam
: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu.


Sabda Rasulullah SAW:


"Demi Dzat yang diriku dalam genggamanNya, mereka tidak
masuk
surga sehingga mereka beriman, dan mereka tidak beriman sehingga mereka saling
menyinta. Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang jika kamu mengerjakannya kamu
saling menyinta? Sebarkan salam di kalangan kamu."


Salam yang merupakan alat penghormatan kaum muslimin lebih menegaskan bahwa
agama mereka adalah agama damai dan aman, serta mereka adalah penganut salam (perdamaian)
dan pencinta damai. Dalam hadis Rasulullah saw bersabda :


“Sesungguhnya Allah menjadikan salam sebagai penghormatan bagi umat kami
dan jaminan keamanan untuk kaum zimmah kami.”


Dan seseorang tidak layak memulai pembicaraan kepada sesamanya sebelum ia
memulainya dengan ucapan salam, karena salam adalah ungkapan rasa aman dan tidak
ada pembicaraan sebelum adanya rasa aman. Rasulullah saw bersabda :


“Ucapkan salam sebelum memulai berbicara.”



Memenuhi Undangan



Seorang muslim yang mengundang saudaranya, maka ia berhak didatangi, oleh
karena itu kewajiban yang diundang adalah mendatangi undangan tersebut sebagai
mana sabda Rasulullah saw :


"Penuhilah undangan ini jika kamu diundang."


Undangan yang diberikan dari sesama muslim menunjukkan penghormatan dan
perhatian yang besar kepada saudaranya yang diundang tersebut sehingga bagi yang
tidak memenuhi undangan tentu saja menyebabkan kekecewaan. Mengabaikan undangan
disamakan dengan pembangkangan kepada Allah dan Rasul, begitu juga sebaliknya
saat seseorang yang datang tanpa diundang diumpamakan seperti pencuri, karena
kedatangannya tidak diinginkan oleh yang mengundang seperti yang diriwayatkan
oleh Abu Dawud :


"Barangsiapa diundang kemudian dia tidak memenuhi undangan tersebut,
maka ia telah membangkang pada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa masuk tanpa
diundang, maka ia masuk sebagai pencuri."



Memberi Nasehat



Memberi nasehat kepada sudara muslim yang memintanya hendaklah dipenuhi.
Karena nasehat ini dapat mendorong saudaranya kearah kebaikan. Nasehat yang
tulus akan berbekas dan berpengaruh sehingga dapat masuk kedalam relung hati
yang terbuka untuk menerimanya. Bagi yang menasehati saudaranya, hendaknya ia
mengerjakan apa yang diucapkan, mengamalkan apa yang dinasehatkan, sebab nasehat
yang tidak diamalkan dan tidak dijiwai tidak akan berbekas pada jiwa yang
dinasehati. Dan sesungguhnya agama ini adalah nasehat sebagaimana sabda
Rasulullah saw :


“Agama itu nasehat” Kami bertanya kepada beliau, “Nasehat kepada siapa
?” Beliau menjawab : “Terhadap Allah, Quran, RasulNya, pemimpin-pemimpin dan
seluruh kaum Muslimin”.



Mendoakannya ketika bersin



Mendoakan saudara yang bersin merupakan wujud perhatian dan kasih sayang
terhadap saudaranya, sebab tatkala saudaranya itu bersin dan mengucapkan pujian
kepada penciptanya : “Alhamdulillah”, serta merta ia yang mendengarkannya
menanggapi dengan mengucapkan “Yarhamukallah” (Semoga Allah memberimu Rahmat),
ia merupakan ucapan simpati dan doa atas kondisi saudaranya yang senantiasa
memuji Allah dalam setiap keadaan khususnya saat ia bersin. Maka mendoakan
dengan Rahmat layak diberikan pada saudaranya yang telah memuji Allah tersebut.
Saat mendapatkan doa Rahmat, maka saudaranya itu hendaknya juga membalas doa
bagi yang telah mendoakannya dengan mengucapkan : Yahdini wayahdikumullah wa
yuslih balakum” (Semoga Allah memberiku dan engkau petunjuk dan semoga Allah
memperbaiki keadaanmu).


Doa tersebut cerminan telah terjalinnya ikatan hati antara sesama muslim yang
senantiasa menghendaki kebaikan bagi saudaranya.



Menjenguknya ketika sakit



Merupakan kewajiban umat Islam untuk mengunjungi saudaranya yang sakit. Hal
ini dapat meringankan beban derita sisakit yang merana sendirian dan merasa
terasing. Kedatangannya hendaknya dapat meringankan beban sisakit dan dapat
menghiburnya.


Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda :


“Sesungguhnya Allah berfirman pada hari kiamat : “Wahai bani Adam, Aku
sakit dan kamu tidak menjengukKu. “Ia berkata : “Wahai Rabbku, bagaimana
bisa aku menjengukMu sedang Engkau adalah Tuhan sekalian Alam ?” Allah
menjawab “Tidakkah kamu mengetahui bahwa seorang hambaKu fulan sakit dan kamu
tidak menjenguknya ? Tidakkah kamu mengetahui bahwa andaikata kamu menjenguknya,
kamu mendapatiKu di sisinya ? (HR.Muslim).


Rasulullah saw memberikan motivasi kepada umatnya agar menjenguk orang sakit
dengan menempatkannya di antara buah-buahan surga, sabda Rasulullah saw :


Sesungguhnya seorang muslim apabila menjenguk saudaranya sesama muslim, maka
ia tetap berada di antara buah-buahan surga yang siap dipetik, sampai akhirnya
ia kembali (HR.Muslim).


Sangat indah sekali ajaran Islam, setiap kebaikan yang dilakukan untuk orang
lain tidak luput balasannya di sisi Allah swt.



Mengiringi jenazahnya



Persaudaraan sejati tidak sebatas pada alam dunia saja, saat ajal menjemput,
saudaranya ikut berta’ziyah dan mengiringi jenazahnya dan menyaksikan jasad
saudaranya dimasukkan kedalam liang lahat, iringan terakhir di dunia dan kelak
akan berjumpa di surganya Insya Allah.


Allah swt bahkan akan memberikan pakaian kehormatan bagi mu’min yang berta’ziyah
kepada saudaranya sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Majah dari Amr bin Haram :
Tiadalah di antara mu’min berta’ziyah kepada saudaranya yang mendapat
musibah, kecuali Allah mengenakan pakaian kehormatan pada hari kamat.

No comments: